Kamis, 08 Oktober 2009

Insektisida Nabati Ekstrak Biji Mahoni

Insektisida nabati ekstrak biji mahoni efektif untuk mengendalikan hama perusak daun (spodoptera litura f) dan hama penghisap buah lada (dasynus piperis). Pembuatan insektisida nabati ekstrak biji mahoni dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu perebusan dan fermentasi. Ekstrak hasil perebusan tidak bisa disimpan dan harus segera digunakan tanpa melalui pengenceran, sedangkan ekstrak hasil fermentasi dapat disimpan selama 2 (dua) bulan dan harus segera diencerkan kembali saat aplikasi.

Penggunaan insektisida nabati ekstrak biji mahoni pada budidaya tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan sangat mengefisienkan biaya produksi sehingga dapat meningkatkan perolehan keuntungan usahatani. Keuntungan lain dari penggunaan insektisida nabati ekstrak biji mahoni, antara lain: dapat mengeliminir pengaruh negatif penggunaan insektisida sintetik, yaitu resistensi dan resurgensi hama, terbunuhnya organisme bukan sasaran termasuk musuh alami, keracunan pada manusia dan ternak, kontaminasi oleh residu bahan beracun pada hasil panen, dan pencemaran lingkungan secara umum.

Khasiat Ekstrak Biji Mahoni

  1. Ekstrak sederhana biji mahoni dengan konsentrasi bahan baku 2,5 persen dan direbus 5 menit dapat menyebabkan mortalitas larva ulat grayak antara 40,00 - 91,11 persen dan menghambat pertumbuhan larva instar II sampai instar IV selama 6-7 hari.
  2. Ekstrak biji mahoni dengan konsentrasi 2,5 persen mengandung deterjen 0,1 persen dan direbus selama 5 menit memiliki aktivitas insektisida terhadap hama penghisap buah lada, yaitu dapat menyebabkan menurunnya populasi nymfa dan imago. Dengan berkurangnya populasi hama penghisap buah tersebut, maka jumlah bulir muda yang gugur juga berkurang sehingga jumlah bulir yang dihasilkan tiap dompol buah lebih banyak. Selain itu, berkurangnya populasi hama penghisap buah menyebabkan menurunnya persentase kerusakan bulir atau berkurangnya jumlah bulir buah yang cacat (bercak cokelat).
  3. Ekstrak biji mahoni hasil fermentasi dengan konsentrasi aplikasi 2 persen dan telah disimpan selama 0 sampai 8 minggu dapat menyebabkan mortalitas ulat grayak sebanyak 81,33 - 85,33 persen, sedangkan ekstrak dengan konsentrasi yang sama dan telah disimpan selama 10 minggu memperlihatkan penurunan aktivitas insektisida, yaitu hanya dapat menyebabkan mortalitas ulat grayak sebanyak 44 persen.

sumber: leaflet INSEKTISIDA RAMAH LINGKUNGAN dari UPPM Politeknik Negeri Lampung

Tulisan Yang Berkaitan:

  1. Pembuatan Ekstrak Biji Mahoni Metode Perebusan Pembuatan ekstrak insektisida dari bahan tumbuhan (nabati) dengan...
  2. Karakteristik Morfologis Mangrove Karakteristik morfologi yang menarik dari species mangrove terlihat pada setiap...

Tidak ada komentar: